fbpx

Pengembang Optimis Pasar Rumah Subsidi Tahun 2021 Bakal Prospektif

Bekasi, Properti Indonesia – Pasar rumah dengan harga terjangkau atau subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tahun 2021 diprediksi tumbuh di atas 20 persen. Selain karena adanya dukungan kebijakan pelonggaran (relaksasi) persyaratan, suku bunga rendah, dan DP 0 persen, juga karena pemerintah sudah putuskan harga unit rumah subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) tidak mengalami kenaikan harga pada tahun 2021.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 535/KPTS/M/2019 Tentang Batasan Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak Yang Diperoleh Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Bersubsidi, dengan lima kelompok wilayah persebaran rumah.

Ardian Hendra, General Manager Regional Timur Vista Land Group yang juga pengembang perumahan subsidi, mengatakan, stimulus (harga tidak naik) dari pemerintah ini akan lebih menggairahkan pasar rumah bersubsidi. Apalagi di 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menaikkan target rumah subsidi dengan pembiayaan Subsidi Selisih Bunga (SSB) dari 109.253 unit tahun lalu, menjadi 222.876 unit tahun ini.

Disamping itu, kata Ardian, pasar rumah subsidi di tahun 2021 sangat prospektif, karena kebutuhan akan tempat tinggal bagi MBR masih sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari backlog rumah subsidi cukup besar.

“Berdasarkan data Kementerian PUPR, backlog perumahan per awal 2020 mencapai 7,64 juta unit rumah yang terdiri dari 6,48 juta unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) non fixed income, 1,72 juta unit rumah untuk MBR fixed income dan 0,56 juta unit rumah untuk non MBR. ,” kata Ardian, Selasa (2/3), di Bekasi, Jawa Barat.

Khusus di daerah Bekasi yang merupakan daerah pendukung Kota DKI Jakarta, lanjut Ardian, market share untuk rumah subsidi masih sangat tinggi, mengingat lahan  peruntukan rumah subsidi semakin sempit terlebih di kota besar seperti Bekasi, keberadaan rumah subsidi akan makin jauh ke dalam dari jalan raya provinsi. Karena itu, kata Ardian, Vista Land Group, siap mendukung pencapaian target rumah subsidi untuk tahun 2021.

“Proyek Mutiara Puri Harmoni 2 di Cikarang Utara dibangun sejak 2016 di atas lahan 26 hektar dan kini sudah 90 persen terjual. Di tahun lalu kami bisa menjual 250 unit rumah. Saat ini sudah terbangun hampir 2.000 unit rumah subsidi dan rumah kios. Untuk itu, tahun 2021 ini kami optimis penjualan rumah di Mutiara Puri Harmoni 2 bisa tumbuh di atas 50 persen,” kata Ardian.

Ardian mengatakan, pengembang perumahan bersubsidi sekarang ini tidak hanya dituntut menjual dengan harga terjangkau sesuai aturan pemerintah, tetapi kualitas lingkungan juga harus diperhatikan. Karena itulah konsep umum pengembangan Mutiara Puri Harmoni 2 mengusung konsep Healthy Compact House dengan ruangan yang terbatas menjadikan hunian sehat dan bersih di lingkungan asri.

“Di jaman digitalisasi sekarang ini dimana konsumen punya informasi banyak pilihan, maka pengembang tidak bisa lagi mengandalkan hanya harga murah. Konsumen akan memilih yang terbaik,  yaitu harga terjangkau dan punya lingkungan yang baik, dan tentunya punya kemudahan akses. Inilah alasan mengapa proyek kami sangat diminati kalangan MBR,” ujarnya.

Dirinya menambahkan,  saat ini pengembang Mutiara Puri Harmoni 2 sedang memasarkan rumah subsidi tipe 26/60 m2 (Luas Bangunan/Luas Tanah) dengan seharga Rp168 juta yang dapat dibeli dengan fasilitas KPR dengan subsidi bunga 5% fix, dan angsuran sekitar Rp1,2 juta per bulan.

Di samping itu, jelas Ardian, saat ini pihaknya sedang memasarkan produk unggulan berupa Rumah Kios (Ruki) untuk usaha dengan tipe 28/40 m2 dengan harga Rp200 jutaan. Lokasi area Ruki sangat strategis berada di gerbang paling depan dari pintu masuk perumahan Mutiara Puri Harmoni 2.

Sumber:https://propertiindonesia.id/post/pengembang-optimis-pasar-rumah-subsidi-tahun-2021-bakal-prospektif