SERANG, KORIDOR – Untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti di tanah air pemerintah dan Bank Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang sangat pro terhadap pasar properti. Selain menurunkan suku bunga kredit, pelonggaran (relaksasi) persyaratan KPR, dan kebijakan Bank Indonesia memberlakukan relaksasi rasio loan to value/financing to value (LTV/ FTV) yang membolehkan DP 0%, bahkan pemerintah juga membebaskan memberi insentif penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berlaku sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2021 mendatang.
Khusus di rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah menganggarkan Rp16,6 triliun untuk 157.500 unit rumah dengan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), ditambah lagi pemerintah tidak menaikan harga skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) di tahun ini.
Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan optimisme para pemangku kepentingan, terutama bagi pengembang dan konsumen properti. Salah satu provinsi yang merasakan “angin segar” adalah Kota Serang, Banten, yang kebutuhan rumah subsidinya cukup besar dan setiap tahun terus bertambah.
Menurut Reza Wijaya, Project Manager Bukit Mas Residence, Serang, stimulus dari pemerintah ini akan direspon positif oleh pasar segmen MBR. Pasar rumah subsidi di Kota Serang di 2021 diprediksi tumbuh sekitar 20% – 30%. Pasalnya kebutuhan rumah untuk MBR di Banten masih sangat tinggi, yaitu lebih dari 500.000 unit per tahun.
“Kalau pemerintah boleh DP 0%, penghapusan PPN, dan permudah persyaratan FLPP, maka semakin banyak keluarga MBR yang tertarik dan memanfaatkan insentif ini. Buktinya awal Februari 2021 ini ada peningkatan potential buyers di Bukit Mas Residence sekitar 15% dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata Reza, Kami, (18/3), di Serang.
Tengah kota
Mengantisipasi peningkatan permintaan itu, kata Reza, management Bukit Mas Residence menawarkan 2 tipe produk unggulan sesuai dengan kebutuhan MBR, yaitu tipe 28/60 (LB/LT) dan tipe 30/60. Untuk tipe 28/60 DP all in hanya Rp.1 juta untuk KPR bersubsidi dan diberikan bonus pompa semi jetpump dan rumah dicat produk Jotun.
“Sementara untuk tipe 30/60 dengan DP Rp5 juta dan punya keunggulan posisi terdepan di kawasan Bukit Mas Residence, dan bonus carport, tembok belakang, pompa semi jetpump, menggunakan cat Jotun,” jelas Reza.
Mengingat lokasinya berada di tengah Kota Serang (Kec. Cipocok Jaya) yang bebas banjir, Reza optimis, perumahannya menjadi pilihan utama bagi kalangan MBR. Sebab kini sangat sedikit lokasi perumahan subsidi yang berada di tengah kota, umum dikembangkan semakin menjauh dari kota.
Bukit Mas Residence dibangun di atas lahan 10 hektare sebagai tahap awal pembangunan, dengan total potensi pengembangan seluas 13 hektare, dengan konsep perumahan yang mengintegrasikan kawasan hunian, area komersial, dan kemudahan aktifitas, dan kebutuhan para penghuninya dalam satu kawasan.
“Perumahan kami merupakan salah satu perumahan bersubsidi yang lokasinya sangat strategis di tengah Kota Serang dengan harga terjangkau. Hanya sekitar 300 meter dari RSUD Kota Serang, 5 menit ke terminal Pakupatan, 10 menit ke Mall Of Serang, dan dekat dari Gerbang Tol Serang Timur. Akses tol ke Jakarta dan sekitarnya sangat mudah dengan akses ke Tol Serang Timur hanya sekitar 12 menit dari lokasi perumahan,” ujar Reza.
Meski “judulnya” rumah subsidi, Reza menegaskan, lokasi Bukit Mas Residence sangat strategis (di tengah kota), punya lingkungan yang hijau, dan rindang. Sekarang ini lingkungan perumahan yang dibangun PT. Prima Karya Propertindo, anak perusahaan Vista Land Group ini sudah terbentuk dengan pembangunan rumah sudah mencapai lebih 200 unit sederhana dan beberapa unit ruko.
“Di tahun 2021 ini kami mencanangkan untuk membangun kurang lebih 200 unit rumah dalam pengadaan rumah bersubsidi bagi MBR. Dengan optimisme masyarakat yang tinggi serta stimulus dari pemerintah yang luar biasa, sektor properti dapat tumbuh dan ekonomi Indonesia kembali membaik,” pungkasnya.
Sumber: https://www.koridor.online/bukit-mas-residence-dapat-berkah-dp-0/