Prabowo Subianto telah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024. Dalam pemerintahan baru ini, sektor properti mendapat perhatian khusus sebagai pendorong utama ekonomi, mengingat potensinya dalam mempercepat pertumbuhan nasional.
Meski sempat terkendala oleh tantangan deflasi yang menurunkan penjualan, pemerintahan Prabowo menetapkan sektor properti sebagai penggerak ekonomi utama, dengan target ambisius mencapai pertumbuhan ekonomi 8% per tahun.
Sektor Properti Siap Dorong Target Pertumbuhan Ekonomi 8%
Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, menyatakan bahwa strategi pertumbuhan ekonomi Prabowo akan mengutamakan percepatan pembangunan di sektor properti. Mengingat lebih dari 185 industri yang terkait dengan sektor ini, properti dianggap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara luas, seperti yang pernah terjadi di Tiongkok. Hashim mengutip keberhasilan Tiongkok di era Deng Xiaoping, yang mengangkat perekonomian negara melalui pembangunan perumahan.
Baca Juga: 9 Sayuran yang Mudah Dirawat di Taman Rumah
Program Pembangunan 3 Juta Unit Rumah
Pemerintah merencanakan pembangunan 3 juta rumah dalam kurun waktu lima tahun, dengan distribusi 1 juta rumah di wilayah pedesaan, 1 juta di pesisir, dan juga 1 juta di perkotaan. Program ini bertujuan untuk mengurangi backlog perumahan serta memperbaiki kondisi rumah tidak layak huni, sekaligus mendukung upaya penurunan angka stunting.
Targetnya, program ini dapat menghasilkan 16 juta rumah dalam lima tahun dengan melibatkan kontraktor kecil, UMKM, dan koperasi. Selain itu, pemerintah juga membuka kesempatan bagi pengembang internasional untuk berpartisipasi dalam proyek apartemen terjangkau di wilayah perkotaan.
Program Bebas PPN dan BPHTB
Sebagai langkah untuk mendukung pertumbuhan sektor properti, Prabowo merencanakan pembebasan sementara atas pajak-pajak yang dikenakan pada pembelian rumah, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Dengan mengurangi beban pajak ini, diharapkan lebih banyak orang dapat mengakses kepemilikan rumah dan berkontribusi pada pengembangan sektor properti secara keseluruhan.
Pajak tersebut akan dihapus selama 1 hingga 3 tahun pertama pemerintahan untuk meringankan beban pembeli rumah, terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Meski ini berpotensi mengurangi penerimaan negara, Hashim percaya bahwa pendapatan dapat tetap diperoleh dari sumber pajak lain, seperti dari kontraktor dan sektor terkait.
Kementerian Perumahan Kini Terpisah dari Kementerian PUPR
Prabowo memisahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi dua entitas yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi dalam pembangunan infrastruktur dan properti. Langkah pemisahan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dalam proyek-proyek besar yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Maruarar Sirait telah ditunjuk oleh Prabowo sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, sementara Fahri Hamzah diangkat sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. Untuk posisi Menteri Pekerjaan Umum, Prabowo memilih Raden Dodi Hanggodo, dan Diana Kusumastuti ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum.
Indeks Harga Saham Properti Mengalami Kenaikan Setelah Kemenangan Prabowo-Gibran
Setelah kemenangan Prabowo-Gibran, indeks saham properti di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencerminkan harapan pasar terhadap prospek sektor properti di bawah pemerintahan baru. Kebijakan pembangunan infrastruktur dan perumahan massal yang diterapkan oleh pemerintahan ini diperkirakan akan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja sektor properti.
Dengan era baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, sektor properti Indonesia menawarkan peluang emas untuk investasi yang tidak boleh Anda lewatkan. Vista Land Group telah merayakan dan dihargai atas kontribusi luar biasa kami sebagai Spesialis Pengembang Proyek Perumahan Bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Kami membantu milenial mewujudkan punya rumah bukan khayalan lagi.
Vista Land Group memiliki lebih dari 30 lokasi perumahan yang menawarkan legalitas tanah dan bangunan yang terjamin, serta kualitas bangunan dan infrastruktur yang unggul. Dengan Booking Fee 500 ribu
Artikel Menarik Lainnya:
- Mewujudkan Impian Rumah Sendiri Seperti Kaluna di Home Sweet Loan
- 5 Warna Cat untuk Kamar Mandi Sempit Agar Terlihat Luas
- Gaji FLPP Naik Jadi Rp 12 Juta? Menteri Basuki Beri Lampu Hijau!
Untuk tahu lebih banyak artikel menarik lainnya dari ahlinya rumah subsidi terbaik Vista Land Group dapat klik di sini